Selasa, 11 Desember 2018

WAQAF


    Waqaf memiliki arti menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara pada akhir perkataan untuk bernapas dengan niat untuk menyambungkan kembali bacaan.

Terdapat empat jenis Waqaf yang bisa kita pelajari yaitu:

1. Waqaf ﺗﺂﻡّ (taamm)
    Waqaf sempurna yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan Al-Qur’an, serta tidak mempengaruhi arti dari bacaan tersebut karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya atau yang sesudahnya.

2. Waqaf ﻛﺎﻒ (kaaf)
    Waqaf memadai yaitu mewaqafkan atau juga memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan pada tengah-tengah ayat atau bacaan, tetapi ayat tersebut masih berkaitan makna serta arti dengan ayat sesudahnya.

3. Waqaf ﺣﺴﻦ (Hasan)
    Waqaf baik yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa mempengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dgn bacaan sesudahnya.

4. Waqaf ﻗﺒﻴﺢ (Qabiih)
    Waqaf buruk yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tdk sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus di hindari karena bacaan yg di waqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dgn bacaan yang lain.

QALQALAH

Qalqalah terdapat menjadi 3 macam:

1. QALQALAH SUGHRA
Apabila ada salah satu huruf: ق ط ب ج د yang matinya itu dari asli kata-kata dalam bahasa Arab, maka hukum bacaannya disebut QALQALAH SUGHRA.

Cara membacanya harus bergerak dan berbunyi seperti membalik.
Umpamanya: نَجْعَلُ
2. QALQALAH KUBRO
Apabila mati atau sukunnya lima huruf di atas itu yang disebabkan waqaf (berhenti), maka hukum bacaannya disebut QALQALAH KUBRO.

Cara membacanya harus lebih jelas dan lebih berkumandang. Umpamanya: مِنْ خَلاَقْ

KETERANGAN
Qalqalah artinya getaran suara.
Sughra artinya yang lebih kecil.
KUBRO artinya yang lebih besar.

HUKUM BACAAN MEMBACA RA'

1. Ra dibaca Tafkhim artinya tebal , apabila keadaannya sbb:
a. Ra berharkat fathah, umpamanya اَلرَّسُوْلَ
b. Ra berharkat dhummah, umpamanya رُحَمَاءِ
c. Ra diwakafkan sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah, umpamanya َاْلاَبْتَرُ
d. Ra sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah atau dhummah, umpamanya تُرْجَعُوْنَ- يَرْحَمٌ
e. Ra sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif atau wau yang mati, umpamanya اَلْغَفُوْرُ-اَلْجَبَّارُ
f. Bila ra terletak sesudah Hamzah Washal, umpamanya اُرْكُضْ- اِرْحَمْنَا

Catatanan:Hamzah Washal adalah Hamzah yang apabila terletak dia diawal dibaca, tetapi kalau ada yang mendahuluinya dia tidak dibaca

2. Ra dibaca tarqiq (tipis) atau Tarkik apabila keadaannya sebagai berikut: Ra dibaca Tarkik bila:
a. Ra berharkat kasrah, umpamanya اَرِنَا
b. Ra sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’, umpamanya مِرْيَةٌ
c. Ra sukun sebelumnya huruf yan berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Ist’la’ dalam kata yang terpisah, umpamanya فَصْبِرْصَبْرًا
d. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf berharkat kasrah atau ya sukun, umpamanya جَمِيْعٌ مُنْتَصِرٌ – يَوْمَئِذِ لَخَبِيْرٌ
e. Ra sukun karena wakaf sebelumnya bukan huruf huruf Isti’la’dan sebelumnya didahului oleh huruf yang berbaris kasrah, umpamanya ذِيْ الذِّكْر

3. Ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq: Ra dibaca tarkik dan tafkhim bila:
a. Ra sukun sebelumnya berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Isti’la’ berharkat kasrah atau Kasratain, umpamanya مِنْ عِرْضِهِ
b. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf Isti’la’ yang berbaris mati, yang diawali dengan huruf yang berharkat kasrah, umpamanya الْقِطْرِ – مِصْرِ

HUKUM BACAAN IDGHAM MUTAQARIBAIN

Apabila ada:
Tsaa sukun (ثْ) bertemu dengan dzal (ذ)
Baa sukun (بْ) bertemu dengan mim (م) Qaaf sukun (قْ) bertemu dengan kaf (ك) Maka hukum bacaannya disebut idgham Mutaqaribain.

Mutaqaribain artinya dua berdekatan.
Cara membacanya harus dimasukkan (di idgham kan) ke dalam huruf yang dua itu.

Contohnya :
يَلْهثْ ذٰلِكَ dibaca=> يَلْه‍َذّٰلِكَ

HUKUM BACAAN LAAM TEBAL DAN LAAM TIPIS

    Apabila Laam (ال) dalam perkataan Allah didahului oleh fathah atau dhamah, maka haruslah dibaca dengan tebal (مفخمة). Umpamanya: شَه‍ِدَ اللّٰهُ، رَسُولُ اللّٰهِ، اللّٰه‍ُمَّ

    Apabila Laam (ال) dalam perkataan Allah didahului oleh kasrah dan semua Laam yang tidak dalam perkataan Allah, maka haruslah dibaca tipis (مرققة). Umpamanya:بِسْمِ اللّٰهِ، بِاللّٰهِ

Perkataan Allah dinamakan: Lafzhu jalaalah (لفظ الجلالة)

HUKUM BACAAN LAAM TA'RIEF


Alif dan laam (ال) yang selalu dihubungkan dengan perkataan-perkataan nama benda dalam bahasa arab disebut Laam Ta'rief. Laam Ta'rief terdiri atas 2 macam:

1. Izhar Qomariyah
    Apabila ada Laam Ta'rief (ال) bertemu atau dihubungkan dengan salah satu huruf 14 yaitu ء ب غ ح خ ك و ج ف ع ق ي م , cara membacanya harus jelas atau terang.

Keterangan:
Qomar artinya bulan.
Qomariyah artinya sebangsa bulan.

Contohnya: الْجَنَّةُ

2. Idgham Syamsiyah
    Apabila ada Laam Ta'rief (ال) bertemu atau dihubungkan dengan salah satu huruf 14 yaitu semua huruf selain huruf Qomariyah, cara membacanya harus dimasukkan kedalam salah satu huruf yang 14 atau huruf syamsyiyah itu.

Keterangan:
Syam artinya matahari.
Syamsyiyah artinya sebangsa matahari.

Contohnya: السَّلاَمُ

HUKUM BACAAN GHUNNAH MUSYADDADAH

Apabila ada mim yang bertasydid (مّ) atau nun yang bertasydid (نّ), maka dibaca dengan mendengung dan disebut dengan Ghunnah Contohnya: النَّاسُ

HUKUM BACAAN MIM SUKUN



Hukum-hukum bacaan mim sukun (مْ) ada 3 macam:
1. Ikhfa Syafawi
    Apabila ada mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf ب , cara membacanya harus samar-samar dibibir dan didengungkan.

Contohnya: وَه‍ُمْ بِهِ

2. Idgham Mimi
    Apabila ada mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf م .

Contohnyaa: وَمَا لَه‍ُمْ مِنَ اللّٰهِ

3. Izhar Syafawi
    Apabila ada mim sukun (مْ) bertemu dengan salah satu huruf yang 26, yakni semua huruf hijaiyah selain huruf م dan ب , cara membacanya yang harus terang dibibir dengan mulut tertutup.

Contohnya: اَنْعَمْتَ

Hukum bacaan Nun Sukun dan Tanwin

Hukum nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًــٍــٌ) itu ada 5 macam:
1. Izhar Halqi
    Apabila ada nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًــٍــٌ) bertemu pada salah satu huruf halqi yang terdiri atas 6 huruf yakni: ء ه ح ع غ خ

Caramembacanya: harus dibaca dengan jelas karena bertemu dengan huruf halqi.

Keterangan:
Izhar artinya 'menerangkan atau menjelaskan'.
Halqi artinya 'kerongkongan'.
Huruf 6 itu disebut huruf halqi, karena makharaj nya atau tempat keluar suara dari mulut, ada pada kerongkongan atau tenggorokan.

Contohnya:مِنْهُ، سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

2. Idgham Bigunnah
    Apabila nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًــٍــٌ) bertemu dengan salah satu huruf: ي ن م و

Cara membacanya: harus dimasukkan atau ditasydidkan ke dalam salah satu huruf yang empat itu, dengan suara mendengung.

Keterangan:
Idgham artinya memasukkan atau mentasydidkan.
Bigunnah artinya dengan mendengung. Contohnya : مِنْ نُوْرٍ، مَنْ مَنَعَ

3. Idgham Bila Ghunnah
    Apabila ada nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًــٍــٌ) bertemu dengan salah satu huruf: ل atau ر
Cara membacanya: harus dimasukkan atau ditasydidkan ke dalam salah satu huruf yang dua itu, dengan suara tidah mendengung.

Keterangan:
Idgham artinya memasukkan atau mentasydidkan.
Bila ghunnah artinya dengan tidak mendengung.
Contohnya: مِنْ رَبِّه‍ِمْ، مِنْ لَمْ

4. Iqlab
Apabilaa ada nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًــٍــٌ) bertemu dengan huruf: ب
Cara membacanya: huruf ب dibalik atau ditukar menjadi م

Keterangan:
Iqlab artinya membalik atau menukar.

Contohnya تَنْبِيْهٌ

5. Ikhfa Haqiqi
    Apabila ada nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًــٍــٌ) bertemu dengan salah satu huruf: ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Cara membacanya: samar-samar antara Izhar dengan idgham, artinya harus terang tetapi disambung dengan huruf yang lain di mukanya dengan mendengung.

Keterangan:
Ikhfa artinya menyamar atau menyembunyikan.
Haqiqi artinya sungguh-sungguh atau benar-benar.

Contohnya: مِنْ جُوْعٍ، مِنْكُمْ

Pengertian Ilmu Tajwid

   Ilmu tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Qur'an dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid yaitu untuk memelihara bacaan Al-Qur'an dari kesalahan membaca.
   Paling utama yang dibahas atau dipelajari dalam ilmu tajwid adalah huruf-huruf hijaiyah yang terdiri dari 29 huruf, dalam bermacam-macam harakah (barisannya) serta dalam bermacam-macam hubungan. Huruf hijaiyah yang 29 yaitu: ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ء ي
Apabila disebut huruf hijaiyah yang 28, maksudnya ialah yang tersebut di atas itu, selain huruf alif.





Belajar ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedangkan membaca Al-Qur'an dengan baik, sesuai dengan ilmu tajwid, itu hukumnya fardhu 'ain.

HUKUM LAAM JALAALAH

Laam jalaalah (لاَمْ جَلاَلَةْ) ialah laam dari lafazh ALLAH.      Adapun hukum nya LAAM JALAALAH itu ada dua macam: 1. Dibaca Tafkhim (te...