Apabila Laam (ال) dalam perkataan Allah didahului oleh fathah atau dhamah, maka haruslah dibaca dengan tebal (مفخمة).
Umpamanya: شَهِدَ اللّٰهُ، رَسُولُ اللّٰهِ، اللّٰهُمَّ
Apabila Laam (ال) dalam perkataan Allah didahului oleh kasrah dan semua Laam yang tidak dalam perkataan Allah, maka haruslah dibaca tipis (مرققة).
Umpamanya:بِسْمِ اللّٰهِ، بِاللّٰهِ
Perkataan Allah dinamakan:
Lafzhu jalaalah (لفظ الجلالة)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUKUM LAAM JALAALAH
Laam jalaalah (لاَمْ جَلاَلَةْ) ialah laam dari lafazh ALLAH. Adapun hukum nya LAAM JALAALAH itu ada dua macam: 1. Dibaca Tafkhim (te...
-
Nunnya dlamir Munfashil Mutakallim wahdah (اَنَا) apabila diwashalkan maka hukum bacaannya harus dibaca pendek, yaitu satu harokat. Apabila ...
-
Waqaf memiliki arti menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara pada akhir perkataan untuk bernapas dengan niat untuk menyamb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar